3 Cara Menjaga Agar Cerpen Anda Tetap Pendek
1. Hanya Tentang Satu Episode Dalam Kehidupan…
Sebelum menulis, sebaiknya Anda memeriksa ruang lingkup ide cerita Anda.
Jika Anda ingin menceritakan sesosok karakter dari lahir sampai mati, sebaiknya Anda merencanakan sebuah novel.
Jika Anda ingin menulis cerita pendek, Anda hanya perlu menyorot satu episode penting dalam kehidupan karakter utama.
Karakter utama cerpen ini adalah Charlie. Seorang yang telah berprofesi sebagai operator lift selama 10 tahun. Namun cerpen ini hanya bercerita tentang sebuah hari -yaitu hari Natal- dalam kehidupan karakternya sebagai operator lift.
2. Mengikuti Struktur Cerita Sederhana
Cerpen tidak menyisakan ruang bagi sub plot seperti yang biasa Anda temui dalam
novel.
Jika Anda mengikuti aturan klasik Aristoteles : awal – tengah – akhir, maka struktur yang akan menjaga cerita Anda tetap pendek akan terlihat seperti ini :
- Awali dengan kemunculan sebuah masalah yang akan diselesaikan oleh karakter
Mari kita lihat kembali contoh cerpen Christmas Is A Sad Season For The Poor. John Cheever lansung menyuguhkan pembaca masalah/benih konflik, yaitu kewajiban vs. keengganan Charlie untuk tetap bekerja di hari Natal.
Pembukaan cerpen Anda sebisa mungkin memicu pertanyaan dari pembaca; Apa akhir (perubahan) yang akan terjadi pada diri karakter akibat masalah tersebut?
- Pertengahan cerita berisi cara karakter bersangkutan menghadapi masalah
Pertengahan cerita juga berisi titik balik. Tempat dimana Anda menunjukkan sebuah tindakan… atau keputusan yang diambil oleh karakter utama dalam usahanya menyelesaikan masalah.
Perhatikan bagaimana John Cheever mengisi bagian ini.
Dia menunjukkan bagaimana Charlie mengeluh, berbohong, dan memanipulasi kebaikan hati para penghuni gedung, sebagai pelampiasan ‘ketidakadilan’ yang dirasakannya sebagai orang miskin di hari Natal.
Lalu…secara halus John Cheever pelan-pelan membalikkan anggapan Charlie – dan pembaca- ketika….penghuni gedung secara bergantian menghadiahi Charlie dengan makanan dan pakaian… Ternyata orang miskin yang justru banyak mendapatkan berkah di hari Natal.
- Akhiri cerita dengan sebuah resolusi
Sebuah resolusi menandakan perubahan yang terjadi pada diri karakter… dengan kata lain, karakter mendapatkan pelajaran/hikmah dari masalah yang dihadapinya.
Pada bagian ini, pembaca sudah bisa menangkap pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis.
Setelah membaca cerpen John Cheever, pembaca akan mengalami perubahan seperti yang dialami Charlie. Bahwa makna Natal bukan tentang menerima. Tapi memberi. Tidak peduli Anda orang kaya atau miskin.
3. Mulai Cerita Sedekat Mungkin Dengan Akhir
Memulai cerita dengan generalisasi kerap menjadi penyebab gemuknya cerpen Anda. Cara ini berpotensi menambah jarak dari titik awal cerita menuju titik akhir.
Jadi coba pikirkan lagi dimana cerita Anda benar-benar dimulai. Jika kejadian yang akan Anda ceritakan terjadi pada malam hari, apakah masih penting menceritakan aktifitas karakter mulai dari pagi hari ?
Cara memulai cerita sedekat mungkin dengan akhir cukup mudah.
Cermati dimana Anda melihat konflik mulai muncul dan… karakter mulai beraksi mengambil alih cerita. Mulailah kalimat pertama Anda dari situ.
Aku menjauh dari trotoar, berjalan mundur beberapa langkah dengan wajah tengadah, lalu dari tengah jalan, seraya mengatupkan kedua tangan agar membentuk corong di sekitar mulut, aku berteriak sekeras-kerasnya: “Teresa!”
Italo Calvino tidak memberikan pengantar. Tidak ada latar belakang darimana pria itu berjalan dan… mengapa tiba-tiba dia sampai ditempat itu.
Ide cerpen Italo Calvino adalah tentang kejadian tersebut. Jadi dia memulainya tepat pada saat kejadian itu sendiri berlansung.
Penulis lain yang terkenal piawai menggunakan teknik ini adalah sang legenda, Anton Chekhov. Anda bisa melihat cara dia menggunakannya pada cerpen
Fat and Thin (1883).
Catatan : Ingin berbagi ke-3 tips diatas kepada pengikut Anda ? Cukup –>
Click to tweet